KABUPATEN TANGERANG – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar akan perpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya guna penanganan virus corona (Covid-19), dan diberikan kelonggaran tempat ibadah seperti masjid juga tempat ibadah lainnya tetap di buka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Kami sudah membahas dan mendiskusikan untuk penggunaan rumah-rumah ibadah yang ada di Kabupaten Tangerang, berbicara dan diskusi dengan MUI, DMI dan FKUB. Secara bertahap terlebih dahulu masjid dan sarana ibadah lain dibuka selama perpanjangan PSBB,” jelas Zaki melalui rilis yang diterima infotangerang.co.id, Minggu (31/5/2020).
Ahmed Zaki Iskandar melanjutkan pembahasan pada acara rapat evaluasi PSBB dan perpanjangan di Tangerang raya dengan Gubernur Banten dan Forkopimda Se-Banten melalui Video Confrence (Vidcon), Sabtu, (30/5).
“Karena sampai hari ini beberapa masjid masih ada yang melakukan sholat Jumat dan sholat berjamaah. kita tidak biarkan tanpa aturan dengan ini kita berikan izin dengan aturan yang ketat, yang penting mereka bisa disiplin dan pelaksanaannya di ikuti dengan standar protokol kesehatan corona virus maka akan kami ijinkan,” ucap Zaki.
Begitu juga dengan kegiatan kegiatan beribadah di Gereja, Pura, maupun di Kelenteng dan sarana ibadah lainnya, dan pihaknya akan melakukan simulasi di tempat ibadah tersebut sesuai standar Covid-19.
Pada kesempatan tersebut Bupati Zaki menyarankan pembukaan mall dan pusat-pusat perbelanjaan di luar supermarket itu seyogyanya kita bisa melihat kondisi di daerah Jakarta jangan sampai Banten buka lebih dulu dari pada Jakarta.
“Kalau kita bisa buka lebih dulu daripada Jakarta di khawatirkan masyarakat Jakarta melakukan belanja di wilayah Banten terutama wilayah Tangerang Raya karena ini di khawatirkan terjadi penularan di sana,” katanya.
Mengenai sarana pendidikan, lanjut Zaki, hasil kajiannya bahwa masih perlu ditutup terlebih dahulu karena proses belajar mengajar di SD maupun SMP bahkan di SMA itu bukan saja hanya proses belajar formal tetapi juga banyak interaksi antar siswa dan di situ yang di khawatirkan terjadi penularan dari siswa-siswa tersebut.