TANGERANG SELATAN – Diskusi Publik Kopdar III Toleransi Indonesia yang diselenggarakan oleh Sarana Kebangsaan Indonesia (SKI) diwarnai dengan perlakuan, dan ucapan yang tidak pantas dari seorang panitia kepada wartawan. Panitia menyebut bahwa para wartawan yang datang sudah dikasih makan.
Acara diskusi publik itu berlangsung di rumah makan Remaja Kuring Buaran BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu 8 Juli 2023.
Untuk mengikuti acara tersebut, para peserta diminta untuk mengisi daftar hadir yang terdiri dari nama, nomor telepon atau WhatsApp, serta diminta untuk mengirimkan foto KTP.
Andi Salim selaku Ketua Umum Sarana Kebangsaan Indonesia (SKI) mengatakan permintaan untuk mengirim foto KTP melalui WhatsApp Group yang sudah dibuat itu hanya untuk doorprize.
“Ya dari 280 peserta yang ada di daftar list itu memang benar kami meminta dari para peserta untuk mengirimkan KTP, dan KTP itu hanya untuk mendapatkan doorprize saja,” kata Andi Salim kepada wartawan.
Menurut para wartawan yang hadir, permintaan untuk mengirim foto KTP dari masing-masing peserta dinilai aneh, dan ada dugaan bahwa KTP akan digunakan untuk kepentingan politik suara, jadi harus diperjelas kegunaannya agar tidak disalahgunakan
Sementara itu, salah satu panitia dengan lancang dan memperlihatkan raut muka angkuh mengatakan bahwa pihaknya tidak memerlukan suara di Tangerang Selatan, dan menyebut wartawan yang hadir sudah diberi makan.
“Kami gak butuh suara kalian di Tangsel, dan kalian kan udah enak, datang udah kami kasih makan,” kata salah satu panitia kepada para wartawan.
Para wartawan menilai bahwa ucapan panitia tersebut sudah menyinggung kehormatan para pencari berita.
Acara diskusi publik tersebut tampak dihadiri oleh Anggota DPR RI PDIP Marinus Gea, Anggota DPRD Tangsel Fraksi PDIP Iwan Rahayu, Deputi Bank Indonesia Banten Gunawan, Ketua Umum SKI Andi Salim, tokoh agama, tokoh masyarakat dan para peserta dan simpatisan.
Follow Google News infotangerang.co.id
(Gln/Rdk)