INFOTANGERAN.CO.ID – Aksi mogok belajar yang melibatkan 634 siswa di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten, telah berakhir seiring dengan penyelesaian masalah yang difasilitasi oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Lebak dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten. Insiden ini dipicu oleh tindakan Kepala Sekolah yang menampar seorang siswa karena kedapatan merokok di lingkungan sekolah.
Ketua PGRI Kabupaten Lebak, Iyan Fitriyana, menegaskan bahwa pihaknya telah berupaya maksimal untuk memulihkan situasi belajar mengajar.
“Kita berharap semua siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah,” ujar Iyan di Lebak, Rabu (15/10/2025).
PGRI Desak Penataan Ulang Sekolah
Iyan menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden yang berujung pada terganggunya KBM. Pihaknya mendesak SMAN 1 Cimarga untuk segera menata kembali lingkungan pendidikan agar menjadi nyaman, harmonis, aman, bahagia, toleran, dan inklusif, serta bebas dari segala bentuk kekerasan.
“Peristiwa penamparan yang dilakukan kepala sekolah Dini Fitria terhadap siswanya yang kedapatan merokok di sekolah sangat disesalkan, karena berdampak sebanyak 634 siswa mogok belajar,” tambahnya.
Dalam upaya mediasi, PGRI Lebak mengambil langkah proaktif dengan mempertemukan Dindikbud Banten, Komite Sekolah, guru, dan siswa yang bersangkutan. Pertemuan ini dilakukan dengan itikad baik untuk menyelesaikan masalah dan memastikan siswa kembali belajar.
“Kita dengan itikad baik untuk menyelesaikan atas kejadian siswa mogok sekolah agar kembali belajar secara normal,” jelas Iyan.



