Close Ads

Iklan - Scroll untuk membaca artikel ↓

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Advertisement


Ribuan Buruh PT MKM Siap Menuju Istana Jakarta, Pendemo: Suara Rakyat Dikhianati DPR

Banten  

Massa aksi tampak membawa bendera kuning serta sepanduk yang bertuliskan 'turut berduka cita atas matinya hati nurani DPR-RI' (foto: Juliadi/infotangerang.co.id)
Advertisement

KOTA TANGERANG – Setelah disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi Undang-Undang yang dianggap menuai pro dan kontra pada Senin 5 Oktober 2020 lalu oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI). Akibatnya, ribuan bahkan jutaan massa buruh melakukan mogok kerja Nasional.

Seperti halnya serikat buruh PT Multi Kreasi Mandiri (MKM) di Kawasan industri Nambo Jaya, Kelurahan Nambo Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, sekitar seribuan massa aksi akan turun ke jalan menuntut pemerintah membatalkan UU Cipta Kerja.

Ketua Pimpinan Unit Kerja (PUK) Serikat Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI-1973) PT MKM, Robet mengungkapkan pihaknya bersama anggota serikat dan karyawan PT MKM akan turun kejalan.

Baca juga:  Kanwil BPN Banten Selenggarakan Penyuluhan Redistribusi Tanah Secara Virtual

“Pada hari ini kawan-kawan khususnya karyawan PT MKM akan turun kejalan, adapun tuntutan kita agar DPR-RI yang hatinya sudah mati dan sudah ‘busuk’, dan pemerintah untuk mendengar bahwa RUU Omnibus Law ini memang sangat merugikan kaum buruh dan elemen masyarakat semuanya,” ungkap Robet kepada infotangerang.co.id Kamis (8/10/2020), usai melakukan orasi dihadapan para buruh.

Selain itu, Robet menilai Indonesia saat ini tidak dalam baik-baik saja, pemerintah mesti tergugah dengan jeritan hati para buruh.

“Tujuan kita agar masyarakat dan pemerintah melek bahwa Indonesia tidak sedang dalam baik-baik saja. Semoga hati mereka tergugah melihat apa yang kita suarakan,” tegas Robet diikuti teriakan lantang para anggota serikat.

Baca juga:  Hanan Rahmadi Resmi Nahkodai KORMI Kota Tangerang Periode 2022-2026

Lebih lanjut kata Robet, DPR yang sejatinya mewakili suara rakyat tetapi mereka mengkhianati suara rakyat, maka dari itu saat ini kami memutuskan untuk mematikan jalan-jalan protokol khususnya di Kota Tangerang.

“Agar pemerintah melihat ketika suara kami tidak didengar aksi akan kami lakukan,” kata Robet.

“Jika Tuhan meridhoi akan menuju istana itu adalah tujuan akhir kami, adapun kalau memang tidak ada opsi-opsi yang tidak memungkinkan menuju istana negara, maka kita akan stak di titik sentral Kota Tangerang,” imbuhnya. (Dhi/Red)

Advertisement

Scroll to Continue With Content
Advertisement