Close Ads
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Advertisement



Batu Ginjal, ESWL Jadi Pilihan Terapi yang Efektif di RS Sari Asih

RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan, telah menerapkan teknologi ESWL ini dan menjalin kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Ini memberikan kesempatan bagi para pemegang BPJS untuk mendapatkan layanan ESWL secara terjangkau.

Kesehatan  

Dok. RS Sari Asih Group/infotangerang.co.id.
Advertisement

KESEHATAN Batu ginjal adalah masalah umum yang dialami oleh orang-orang dalam rentang usia 30 hingga 50 tahun. Nefrolitiasis, atau yang lebih dikenal dengan batu ginjal, terjadi ketika endapan materi padat dan keras menumpuk di dalam saluran kemih. Batu ini terbentuk dari hasil metabolisme garam dan mineral dalam darah, yang jika produksinya berlebihan, dapat mengendap dan kristalisasi di ginjal, menjadi batu.

Meskipun beberapa batu ginjal kecil mungkin keluar dari tubuh dengan sendirinya tanpa menimbulkan rasa sakit yang signifikan, batu yang lebih besar bisa menjadi sumber nyeri kolik yang parah. Untuk mencegah pembentukan batu ginjal, penting bagi seseorang untuk menjaga gaya hidup sehat, termasuk mengatur pola makan, mengonsumsi cairan yang cukup, dan rutin berolahraga.

Baca juga:  dr Aswin Usman Ariffin: Jika Dibiarkan Batu Ginjal Bisa Sangat Berbahaya

Namun, beberapa faktor risiko juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk mengembangkan batu ginjal, seperti riwayat keluarga, konsumsi obat-obatan tertentu, asupan cairan yang kurang, dan pola diet tertentu. Ketika batu ginjal terdeteksi, Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) dapat menjadi pilihan terapi yang efektif.

Dr. Bagus Baskoro, SpU, seorang Spesialis Urologi di RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan, menjelaskan bahwa ESWL adalah terapi non-invasif yang menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu menjadi serpihan kecil yang kemudian dapat dikeluarkan bersama urin. Keunggulan teknologi ESWL adalah kemampuannya dalam menargetkan batu dengan tepat, tanpa menyebabkan kerusakan pada organ tubuh lainnya.

Baca juga:  Penyebab Penularan HIV

Related posts:

Advertisement

Advertisement

Scroll to Continue With Content

Iklan

Advertisement