Close Ads
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Advertisement



Menyita Perhatian, Sepeda Brompton Miliki Harga Selangit

Lifestyle  

Komunitas Brompton bersepeda bersama ditengah new normal.
Advertisement

Sejak memasuki era new normal hampir setiap sudut daerah di Indonesia dipenuhi oleh masyarakat yang mulai melakukan aktivitas produktif dimasa pandemi ini. Penerapan lockdown membuat banyak masyarakat yang merasa dirugikan baik dari segi ekonomi hingga was-was atas kesehatan mereka. Ketika pemerintah mulai menerapkan aturan new normal, dengan kompak masyarakat melakukan olahraga setiap harinya. Tidak hanya dengan lari di pagi dan sore hari, masyarakat terlihat dominan melakukan olahraga bersepeda.

Bersepeda merupakan salah satu bentuk kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga imunitas mereka agar terhindarnya dari penyebaran Covid-19. Namun, dari banyak merek dan tipe sepeda yang ada, Brompton menjadi satu-satunya sepeda yang menyita perhatian masyarakat karena memiliki harga yang cukup mahal.

Sepeda Brompton merupakan sepeda lipat yang didesai pada tahun 1975 oleh Andrew Ritchie. Tempat produksi sepeda Brompton ini terletak di Greenford, London, Inggris. Saat itu Andrew mendirikan dan merancang sepeda ini dengan nama Brompton dengan alasan ia mendesain sembari melihat gereja Katolik Oratory Brompton yang berada disebrang apartemen ia tinggal.

Adapun sepeda lipat yang diproduksi oleh Bickerton, namun berbeda dengan sepeda yang diproduksi oleh Brompton. Brompton memiliki desain yang jauh lebih sederhana daripada Bickerton. Sepeda lipat Brompton in pertama kali memperkenalkan desainnya pada tahun 1977. Desai pada saat itu masih terlihat kaku dan kasar namun lipatan pada desain sepeda tersebut sudah terlihat rapid an nyaman. Akhirnya pada tahun 2011, Brompton dapat memiliki desain terbaik dan mulai digunakan secara global. Dengan pencapaian yang cukup pesat, Brompton ini termasuk kedalam produsen sepeda terbanyak di Britania Raya yang sudah memproduksi sekitar 40.000 buah sepeda per tahun.

Baca juga:  Mandiri Utama Finance Tour Bareng Showroom Mandiri Community: Mokas Jabodetabekser Jadi Kancah Nasional MUF

Pada era ini memang cukup banyak masyarakat yang terpaku pada desain yang dimiliki oleh Brompton. Banyak masyarakat yang rela menyisihkan uang tabungan mereka hanya untuk membeli sebuah sepeda ini. Dibalik itu, Brompton memang memiliki banyak keunggulan jika dibandingkan dengan sepeda pada umumnya. Brompton memiliki bobot yang ringan dan mudah untuk dibawa atau digunakan dalam berpergian jauh. Desain yang aman digunakan di jalan raya dan juga kualitas bahan yang dimiliki sepeda Brompton ini terbaik serta terbuat dari dua material yaitu baja dan titanium. Tentunya tidak hanya desain yang sederhana  namun memikat, brompton ini juga memiliki kualitas yang tidak dapat diragukan oleh para pengguna.

Tentunya tidak sedikit bagi mereka yang menyisihkan uangnya untuk membeli sepeda merek Brompton ini, namun apakah hal ini dilakukan hanya sekedar gaya hidup masa kini atau justru untuk keperluan investasi dimasa yang akan datang?

Baca juga:  Peran Penting Saka Bakti Husada di Tengah Pandemi Covid-19

BELI SEPEDA MAHAL, SEKEDAR GAYA HIDUP ATAU INVESTASI?

Saat ini tidak sedikit masyarakat yang merogoh kantung hingga ratusan juta rupiah hanya untuk sebuah sepeda khususnya seperti sepeda Brompton ini. Apakah benar hanya untuk mengikuti trend yang ada sebagai gaya hidup, atau kepentingan olahraga? Atau justru digunakan sebagai investasi dimasa depan?

Sebelum membeli sebuah sepeda brompton ini untuk dijadikan investasi, tentunya kita perlu mengerti betul bagaimana soal sepeda dan harga jualnya. Ada jenis sepeda yang memang tidak terlalu mahal namun setahun yang akan dating harga beli bias saja meningkat. Saat ini memang sepeda lipat yang sedang menjadi pusat perhatian seluruh masyarakat. Namun, jika dibandingkan dengan masa lampau ada sepeda onthel yang ketika dijual saat ini harganya bias mencapai hinggal puluhan juta rupiah.

Sepeda Brompton memiliki desain dan kualitas yang berbeda dengan sepeda pada umumnya.

Advertisement

Advertisement

Scroll to Continue With Content

Iklan

Advertisement