Close Ads

Iklan - Scroll untuk membaca artikel ↓

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Advertisement


PWI Banten dan Sheep Indonesia Gelar Diskusi Pelatihan Jurnalis Lingkungan

Banten  

Rian Nopandra, Ketua PWI Banten bersama Sheep Indonesia. (Foto: Istimewa)
Advertisement

SERANG – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten bersama Sheep Indonesia menggelar diskusi dan pelatihan jurnalis lingkungan hidup serta kebencanaan yang bertajuk “Potret Potensi Bencana di Banten”. Kegiatan yang didukung oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dan Bank BJB itu dibuka langsung oleh Ketua PWI Banten, Rian Nopandra.

Dalam kegiatan yang berlangsung selama 3 hari, 25-27 September 2020 di Aula hotel Puri Retno 1 Anyer Kabupaten Serang tersebut, turut hadir Perwakilan Sheep Indonesia, ketua PWI Kabupaten Serang, Wisnu Anggoro, Sekretaris PWI Kabupaten Tangerang, Romli, yang juga bertindak sebagai ketua pelaksana, serta Juhri Kepala Bidang di BPBD Banten dan sejumah awak media dari delapan kota serta kabupaten di Provinsi Banten yang merupakan peserta kegiatan.

Baca juga:  Lantik 3 Pejabat Administrator, Pesan Kakanwil: Jadikan BPN Banten Lebih Baik

Ketua PWI Banten, Rian Nopandra atau biasa disapa Opan mengatakan peran jurnalis sangatlah penting, sebagai alat kontrol sosial dengan cara menyampaikan gagasan atau pendapat yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas. Termasuk pada keberlangsungan ekologi antara makhluk hidup dan kondisi alam sekitarnya.

Opan mengapresiasi ide dan gagasan PWI Kabupaten Tangerang dan Serang atas terselenggaranya diskusi dan pelatihan jurnalis tersebut.

“Manfaatkanlah kegiatan diskusi dan pelatihan jurnalis ini sebaik mungkin, untuk menambah wawasan jurnalis di bidang lingkungan dan kebencanaan,” tutur Opan, Jumat (25/9/2020).

Baca juga:  Masa Pandemi Covid-19, Antrian BLT di Desa Sindanglaya Terapkan Prokes

Pada kesempatan tersebut Opan juga meminta para jurnalis mengajak masyarakat untuk selalu menjaga dan merawat lingkungan alam. Karena menurutnya lingkungan yang rusak parah akan menimbulkan persoalan baru, seperti bencana banjir, longsor, cuaca ekstrem, kegagalan teknologi dan yang lainnya.

“Pers sesuai dengan fungsi edukasinya harus ikut menyebarkan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan. Hal ini dapat dimulai dari diri sendiri, keluarga dan kemudian masyarakat,” jelas Opan seraya berharap output dari kegiatan diskusi lingkungan ini dapat diwujudkan dalam program nyata seperti pembentukan forum wartawan kebencanaan di Provinsi Banten. (Dhi/Red)

Advertisement

Scroll to Continue With Content
Advertisement