INFOTANGERANG.CO.ID, Kota Tangerang – Perkembangan zaman yang kian kompleks menuntut sistem pendidikan tidak hanya mencetak generasi cerdas secara intelektual, tetapi juga paripurna secara spiritual dan berakhlak mulia. Dalam konteks ini, pesantren modern hadir sebagai solusi strategis untuk melahirkan generasi muslim yang unggul dan berdaya saing global.
Sebagai lembaga pendidikan Islam berbasis asrama (Islamic boarding school), pesantren modern mengintegrasikan kurikulum keagamaan dengan pendidikan umum. Para santri menjalani pembinaan intensif dalam lingkungan dengan aktivitas belajar terstruktur, dari ibadah subuh hingga pengembangan diri di malam hari.
Merajut Tradisi dan Modernitas
Berbeda dengan pesantren tradisional yang berfokus pada pengajian kitab kuning dan sistem sorogan, pesantren modern mengadopsi pendekatan pembelajaran dinamis dan progresif. Pendidikan pesantren modern saat ini telah berbasis kurikulum terpadu yang memadukan ilmu agama, sains, matematika, sains, hingga penguasaan bahasa asing.
“Pesantren modern adalah evolusi, bukan revolusi. Kami mempertahankan ruh pesantren klasik sembari mengadopsi metode kekinian untuk memperkuat nilai-nilainya agar selalu relevan dengan kebutuhan zaman,” ujar Narendra Ichiputra Hariyanto, S.Si., S.Pd., M.Biomed, Kepala Sekolah SMA IT Ar-Rahmah Cendekia Boarding School Kota Tangerang.
Menurutnya, integrasi ini penting untuk membekali santri dengan kedalaman agama dan ketajaman akademik secara simultan sehingga mereka selalu siap bersaing dan menghadapi tantangan di masa depan.
Pendidikan Karakter dan Disiplin yang Holistik
Lebih lanjut, keunggulan utama pesantren modern terletak pada pendidikan karakter dan kedisiplinan berbasis nilai Islam. Santri dibina secara bertahap, mulai dari penanaman kebiasaan shalat berjamaah, adab sehari-hari, pola pikir kritis dan kompetitif, hingga keterampilan kepemimpinan dan kerja tim berlandaskan nilai Qur’ani.
“Di sini, nilai-nilai agama tidak diajarkan hanya sebagai teori, tetapi juga dibiasakan menjadi nafas dalam setiap aktivitas keseharian sebagai wujud nyata internalisasinya dalam kehidupan,” tegas Narendra.
Lingkungan pesantren modern yang kondusif memungkinkan setiap aktivitas bertransformasi menjadi kegiatan ibadah dan media pendidikan. Tak heran, banyak orang tua mempercayakan pembentukan karakter anak mereka pada sistem ini.
Tantangan Biaya dan Komitmen Inklusivitas
Meski memiliki segudang keunggulan, tingginya biaya pendidikan di pesantren modern acapkali menjadi batu sandungan bagi masyarakat, mengingat idealnya pendidikan agama dapat diakses seluas-luasnya. Menanggapi hal tersebut, Narendra memastikan, biaya pendidikan merupakan suatu bentuk investasi, bukan komodifikasi ilmu agama.
Narendra menambahkan, “Dana pendidikan perlu diatur secara transparan untuk menjamin kualitas guru dan pengasuh, membangun fasilitas memadai yang memberikan kenyamanan bagi santri, serta menerapkan pengelolaan lembaga secara profesional.”
Berbagai solusi nyata juga telah ditawarkan untuk menjawab tantangan ini, antara lain: beasiswa tahfidz bagi penghafal Al-Qur’an, bantuan prestasi akademik, serta subsidi silang bagi santri kurang mampu.
Generasi Rabbani: Pemimpin Visioner di Dunia, Berorientasi Akhirat
Pesantren modern tidak sekedar memburu pencapaian prestasi akademik, tetapi juga menyemai benih insan Rabbani, yaitu generasi yang berilmu, berakhlak, dan berdampak (memiliki jiwa dakwah). Dengan pola pembinaan intensif dan lingkungan religius, pesantren modern merupakan kawah candradimuka bagi para calon pemimpin umat.
“Pendidikan di pesantren modern adalah persiapan untuk dua kehidupan, dunia yang kompetitif dan akhirat yang kekal,” pungkas Narendra.
Follow Berita infotangerang.co.id di Google News
(Mad/Rdk)