Close Ads
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iklan


Demensia pada Lansia Bisa Dicegah

Kesehatan  

Dokter Spesialis Saraf RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang, dr Mimin Supriatin, SpN, M.Kes. (RS Sari Asih Group/infotangerang.co.id)
Advertisement

KESEHATAN – Pikun bagi beberapa orang dianggap hal biasa yang terjadi pada usia lanjut. Gangguan yang dalam bahasa medisnya Demensia ini merupakan sebuah sindrom gangguan yang membuat fungsi otak menjadi menurun.

Demensia pada orang lanjut usia dapat menggangu aktivitas sehari-hari karena sindrom ini menyerang fungsi kognitif (daya fikir) yang menyebabkan terganggunya daya ingat, perilaku, perasaan atau emosi.

Sindrom demensia seringkali tidak terdeteksi, karena sering dianggap biasa, namun jika sudah terlalu sering lupa dan membahas tema yang sama dalam waktu berdekatan, bisa jadi hal tersebut perlu penanganan lebih lanjut.

Dokter Spesialis Saraf RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang, dr Mimin Supriatin, SpN, M.Kes, menjelaskan semakin seseorang bertambah usia maka akan terjadi perubahan baik pada tubuh dan fikiran, terutama ingatan.

Baca juga:  Hasil Rapat Pleno, Dedy DJ Sang Lawyer Ditunjuk Sebagai Ketua DPC Partai Garuda Wilayah Tangsel

“Selama ini kita merasa maklum dengan orang pikun, dan itu sebenarnya tidak boleh kita biasakan, dan sebaiknya harus diwaspadai,” ujar dr Mimin.

Memang menurut dr Mimin, ada yang masih pada tingkatan normal, namun ada yang sudah pada tingkatan tidak normal dan itu harus dibedakan. Mungkin beberapa kali lupa menaruh sesuatu masih bisa dianggap normal atau batas wajar.

“Yang tidak wajar itu jika kita bertemu seseorang setiap hari tapi kita selalu lupa akan namanya, atau mengulang-ulang pertanyaan yang sama yang padahal sebelumnya pernah ditanyakan,” jelasnya.

Gejala demensia yang perlu diwaspadai dapat disingkat LALILULELO, yaitu LA adalah labil emosi, LI adalah linglung, LU adalah sering lupa, LE adalah lemot atau lamban dalam berfikir Dan LO adalah logika menurun.

Kondisi ini jika dibiarkan akan mengalami perburukan, selain faktor memori yang terkena, faktor lain seperti emosi serta perilaku juga terserang. Dan biasanya gangguan ingatan terjadi pada usia lanjut di atas 60 tahun.

Baca juga:  Waspadai Tanda-tanda Stroke yang Sering Terlewat

Dr Mimin pun menyarankan untuk segera memeriksakan kondisi seseorang jika terdeteksi faktor-faktor tersebut sedini mungkin ke spesialis saraf. Spesialis akan melakukan beberapa pemeriksaan penyebab gangguan memori tersebut.

Advertisement

Advertisement

Scroll to Continue With Content

Iklan

Advertisement