Close Ads
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
36 hari
Menuju Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Periode 2024 - 2029

Advertisement



Kemendagri Sosialisasi Juknis SPBU Mini Hasil Kerja Sama dengan PT Pertamina

News  

Nata Irawan, Dirjen bina pemerintahan desa kementerian dalam negeri. (dok.Puspen Kemendagri)
Advertisement

NASIONAL – Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nata Irawan mensosialisasikan Petunjuk Teknis (Juknis) Program Pertashop atau SPBU mini kerja sama PT Pertamina (Persero) dengan Kemendagri tahun 2020 di Hotel Novotel, Bandar Lampung, Selasa (27/10/2020).

Sosialisasi juknis ini memiliki visi Indonesia membangun yang terfokus kepada pemerintahan desa yang merupakan garda terdepan serta dapat menyentuh langsung kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

“Oleh karena itu, kawasan perdesaan harus dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan kawasan perkotaan tanpa mengurangi kearifan lokal yang telah tumbuh dan berkembang secara alami, mengakui adanya hak asal-usul atau rekognisi dan kewenangan berskala lokal desa atau subsidiaritas,” kata Natta Irawan.

Nata Irawan berpendapat Pertashop menjadi peluang bagi setiap desa untuk bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya secara mandiri sesuai kebutuhan masing masing dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Hadirnya kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri dengan PT Pertamina (Persero) dalam program Pertashop di desa, tidak hanya mendekatkan layanan BBM kepada masyarakat tetapi akan turut pula menumbuh kembangkan potensi desa, turut mengembangan UMKM, mendorong tumbuhnya inovasi desa melalui kemitraan yang dapat berperan juga dalam meningkatkan kapasitas pemerintahan desa melalui pengembangan program kerja sama kemitraan,” ujar Nata.

Baca juga:  Mendagri: ASN dan Penyelenggara Pilkada Serentak Harus Netral

Memasuki triwulan keempat dari keterpaduan data Ditjen Bina Pemerintahan Desa dan PT Pertamina (Persero) program ini menunjukkan perkembangan. Walau dalam masa pandemi Covid-19 tercatat siap dan sudah beroperasi sampai dengan bulan Oktober 2020 sebanyak 753 outlet dengan target pembangunan sampai akhir tahun 2020 sebanyak 4.558.

Outlet ini tersebar di lokasi daerah berkembang sebanyak 2.626 serta terdapat 1.932 outlet di daerah yang memiliki potensi demand tinggi yaitu DKI Jakarta dan Surabaya.

“Adapun status akses outlet Pertashop yang dapat diakses langsung oleh mobil tangki penyalur sebanyak 2.857, serta 1.701 masih terkendala akses,” jelas Nata.

PT Pertamina (Persero) juga telah merencanakan pengembangan Pertashop tahun 2021-2024 sebanyak 40.000 outlet dengan target outlet 10.000 pertahun, dengan sebaran lokasi di Pulau Jawa dan Bali 6.830 outlet, di luar Pulau Jawa dan Bali 3.170 outlet.

Untuk menjangkau kendala akses di daerah-daerah potensial, PT Pertamina (Persero) telah mengembangkan alat angkut 1000 liter dengan menggunakan mobil colt diesel, serta alternatif kedua dimungkinkanya pemberian bantuan dukungan akses kepada desa potensial atau desa binaan yang direkomendasikan oleh Kementerian Dalam Negeri.

“Selain itu tidak menutup kemungkinan dari 3827 Kecamatan yang belum memiliki Lembaga Penyalur Pertamina yang dimungkinkan dapat menjadi etalase Pertashop,” sebut Nata.

Baca juga:  Dirjen Zudan: Jika Ada Dokumen Tidak Terpakai Lebih Baik Kembalikan ke Dukcapil atau Musnahkan

Dalam hal tindak lanjut kerja sama ini, Kemendagri meminta komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten dan kota yang hadir pada kesempatan pertama ini agar dapat memberikan pelayanan terbaiknya, serta mendukung percepatan perizinan yang diperlukan untuk pelaksanaan program kerja sama Pertashop di desa dengan sebaik-baiknya.

“Tentunya kita semua berharap semoga acara ini dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kita, masyarakat dan negeri yang kita cintai,” ujarnya.

Sementara itu, dalam sambutannya Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyampaikan bahwa pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan desa yang maju, mandiri dan sejahtera.

“Sesuai dengan visi Gubernur Lampung yaitu rakyat Lampung Berjaya, dan misi Gubernur butir kelima yaitu membangun ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan wilayah pedesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan,” kata Arinal.

Advertisement

Advertisement

Scroll to Continue With Content

Advertisement