SERANG – Setelah mundurnya salah satu tokoh Mathla’ul Anwar KH Zaenal Abidin Syuja’i dan beberapa kader dari jajaran Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) masa khidmat 2021-2026, satu lagi kader potensial mengundurkan diri menjelang pelantikan PBMA pada 25 Juni 2021, yakni Andi Yudi Hendriawan.
“Betul, saya mengundurkan diri. Tapi saya tetap berkomitmen mengabdi untuk Mathla’ul Anwar. Saya tetap berkhidmat di Mathla’ul Anwar meski tidak berada dijajaran struktural,” kata Andi saat dikonfirmasi wartawan terkait beredarnya kabar pengunduran dirinya dari Majelis Amanah PBMA, Selasa (22/6/2021).
Putera dari salah satu tokoh pendiri Provinsi Banten yang juga tokoh Mathla’ul Anwar almarhum KH Irsjad Djuwaeli itu menyampaikan surat pengunduran diri sebagai Anggota Majelis Amanah pada 19 Juni 2021. Surat pengunduran diri disampaikan kepada Ketua Umum terpilih/Ketua Formatur Penyusunan Kepengurusan PBMA periode 2021-2026.
Andi mengtakan, bagi dia posisi yang sangat mulia selaku anggota Majelis Amanah tersebut tidak cocok, baik dari segi usia maupun kapasitasnya, apalagi dia merasa selaku kader muda yang justru perlu mendapat arahan dan bimbingan dalam menggerakkan organisasi sesuai tugas pokok dan fungsi jabatan Majelis Amanah.
“Saya juga tidak pernah diminta kesediaan sebagai anggota Majelis Amanah, baik secara lisan maupun tertulis sebagai bentuk komitmen membangun organisasi Mathla’ul Anwar. Maka dengan izin orang tua dan keluarga besar saya serta guru-guru yang saya muliakan yang memberikan nasehat terbaiknya, maka saya mengajukan surat pengunduran diri,” katanya.
Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia ((MUI) itu menambahkan, posisi anggota Majelis Amanah yang diberikan kepadanya tidak mencerminkan “place man place job” dan slogan yang selalu didengungkan bersanding bukan bertanding, menopang bukan menumpang, dan tema besar Muktamar “Menata Umat Merekat Bangsa.”