Close Ads

Iklan - Scroll untuk membaca artikel ↓

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
13 hari
Menuju Hari Raya Idul Fitri 2024

Advertisement


Tatang Zaenudin Tanggapi Tragedi Kanjuruhan: Ini Duka Indonesia

DKI Jakarta  

Kericuhan pertandingan sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur. (Foto: ist)
Tatang Zaenudin
Advertisement

JAKARTA Indonesia berduka. Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur kini sisakan kepiluan dan keprihatinan semua pihak.

Insiden terjadinya tragedi berdarah usai kekalahan skor 2-3 Arema FC versus Persebaya. Suporter Arema memasuki lapangan karena timnya kalah.

Insiden itu dengan sigap direspons polisi dengan mengadang dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.

Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga sesak nafas, penumpukan massa, dan terinjak-injak.

Relawan yang terjun ke RSUD Dr. Saiful Anwar, Nelly, mengatakan rumah sakit akhirnya mencetak gambar jenazah untuk memudahkan identifikasi oleh keluarga.

Kegaduan berawal dari Aremania melemparkan sejumlah flare dan benda-benda lain ke area lapangan. Dua unit mobil polisi menjadi sasaran amukan suporter. Mobil K9 terbakar dan unit lainnya rusak parah dengan posisi miring.

Petugas keamanan setempat sudah berusaha mencegah kericuhan yang terjadi di Sadion Kanjuruhan. Namun, karena jumlahnya tak sebanding, petugas akhirnya menembakkan gas air mata sehingga membuat suporter sulit bernapas dan pingsan.

Baca juga:  Pidato Puan Banjir Pujian, Pengamat: Manifesto Politik yang Berbobot

Peristiwa berdarah itu mendapat respon memdalam dari Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin. Dia menyebut dahulu tragedi di Peru tahun 1964 telah menjadi bayangan hitam dalam persepakbolaan dunia.

“Kala itu keputusan wasit dan penanganan aparat oepolisian yang tidak profesional sehingga mengakibatkan 328 orang meninggal dunia,” kata Tatang dalam konferensi pers, Minggu (2/10/2022).

“Kini Indonesia kembali mengalami hal yang sama. Tragedi Malang ini adalah insiden berdarah ke 2 dan terbesar didunia,” lanjutnya.

Tatang menyampaikan duka yang mendalam, bahkan dia mengatakan kejadian tersebut akibat dari kebodohan penanganan aparat kepolisian yang tidak profesional.

Diketahui, yang meninggal dunia berjumlah ratusan orang, semua berawal dan disebabkan dari gas air mata.

“Ingat aturan FIFA, aparat kepolisian dilarang membawa gas air mata ke lapangan dan senjata api, bahkan senjata tajam. Disini inti penyebabnya adalah aparat kepolisian yang harus bertanggung jawab,” ungkapnya.

Mantan Deputi Basarnas RI ini pun minta Kapolri mengambil sikap tegas dan melakukan investigasi atas pelanggaran penggunaan gas air mata di dalam stadion.

“Saya minta Kapolri segera tuntaskan pelanggaran penggunaan gas air mata yang dilakukan anggota kepolisian Polda Jabar. Sekaligus memeriksa cairan jenis apa dalam kandungan gas air mata yang disemprotkan kepada penonton,” tegas Tatang.

Baca juga:  Sandiaga Salahuddin Uno Ajak SMSI Bantu Kebangkitan Sektor Pariwisata

Data BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jawa Timur pada pukul 10.30 WIB menyatakan saat ini total korban ada 11 orang luka berat. Sementara 298 orang lainnya luka ringan.

Pihaknya juga mengatakan ada 8 rumah sakit rujukan untuk para korban, di antaranya RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta husada, dan RSUD Mitra Delima.

Mengutip BBC News Indonesia, Presiden FIFA Gianni Infantino menyatakan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang adalah “hari gelap”.

Kerusuhan terjadi setelah laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya usai, pada Sabtu (1/10/2022). malam.

“Dunia sepak bola terkejut menyusul insiden tragis,” kata Infantino.

Sejumlah klub Liga Primer, termasuk Arsenal, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur melalui cuitannya di media sosial mereka menyampaikan duka mendalam atas tragedi tersebut.

(Gln/Rdk)

Advertisement
Scroll to Continue With Content

Iklan