Close Ads

Iklan - Scroll untuk membaca artikel ↓

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tagihan Jenazah Pasien Corona Rp.15 Juta, TAS : Itu Tidak Benar!

Kota Tangerang  

Advertisement

KOTA TANGERANG – Pihak swasta penyedia jasa Tangerang Ambulance Service (TAS) membantah dengan adanya pungutan senilai Rp. 15 Juta Terhadap Pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang Meninggal Akibat Corona atau Covid-19 di Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang beredar di media sosial.

Hal tersebut dikatakan oleh Erik Kurniawan penyedia jasa TAS tersebut saat dihububgi Infotangerang.co.id melalui telpon seluler, Selasa (14/04/2020).

“Informasi yang beredar di medsos uanh di pungut biaya sebanyak lima belas juta itu hoax” ungkapnya.

Erik juga mengungkapkan bahwa sudah ada keterangan surat pernyataan dari pihak keluarga yang di pungut biaya tersebut.

Baca juga:  Fakta Aksi Perampokan di Green Lake City Kota Tangerang Diduga Melibatkan Kelompok John Kei

“Surat keterangan dari pihak keluarga di atas materai nanti saya kirim ya mas. Itu Hoax” tegasnya.

Sebelumnya, dalam foto kwitansi yang beredar tertera Tagihan Dengan Jumlah Rp. 15 juta Sebagai Biaya Peti dan Pemulangan Jenazah dari salah satu Rumah Sakit.

Sebelumnya Tim Info Tangerang sudah meminta konfirmasi Pihak Keluarga pasien.

“Jadi Sebenarnya Sebelum Almarhum (Pasien-red) Meninggal kan Mau dirujuk, Sebelum dirujuk Ternyata Almarhum meninggal, jadi Kata Dokter itu kami Perlu Peti untuk memakamkannya” ujar tri Helmi Joko, Keponakan Pasien kepada infotangerang.co.id, Selasa (14/4/2020).

Ia mengatakan pihak Keluarga Langsung yang memesan Peti tersebut kepada Pihak ambulance, hal tersebut karena Status Pasien yang Masih ODP.

Baca juga:  Diduga Belum Kantongi Izin, BTS Disegel Satpol-PP Kota Tangerang

“kami Meminta Peti dari Pihak Ambulance ini, karena (pasien-red) masih ODP Belum PDP, belum Hasil yang jelas, jadi tetap pihak rumah sakit meminta jenazah dengan Peti” kata Tri.

Menurutnya berita yang beredar tersebut Kurang tepat karena pihak Keluarga memberikan biaya tersebut secara Sukarela.

“ikhlas bahkan ada surat pernyataannya, saya bikin langsung, ada di atas materai”

Pihak keluarga berharap kepada warga untuk menyetop menyebarkan berita yang kurang jelas dan Menimbulkan hoax. (Red)

Advertisement

Scroll to Continue With Content
Advertisement