Yunius Lase juga menjabarkan kehidupan di dunia politik yang dinilainya kini semakin sempit jika dimaknai hanya sekadar soal kontestasi pemilu dan segala upaya mendukung seseorang untuk menjadi pemimpin.
“Satu hal yang luput ketika bicara soal ‘politik’ adalah bicara tentang sumber daya, apa yang dibutuhan secara kolektif dan apa kepentingan bersama kita.
Kemudian, bagaimana kita mencapai dan meraihnya, serta berdaulat atas sumber daya kolektif untuk bisa didistribusikan secara adil. Permasalahan utama politik adalah masalah pengelolaan, pengalokasian, pendistribusian, serta pemanfaatan sumber daya kolektif agar bisa tercipta suatu siklus alokasi dan distribusi sumber daya yang berjalan lestari. Selain itu permasalahan politik yang lainnya berkaitan dengan keterbatasan sumber daya, perebutan sumber daya, dan semua orang berusaha untuk menguasai sumber daya untuk kepentingannya sendiri,” jelasnya.
Dikatakan Yunius Lase, dalam hal sumber daya dimaknai sebagai suatu hal yang memampukan kita secara kolektif meraih kualitas hidup yang lebih baik. Sumber daya bisa berbentuk hal yang material seperti transportasi publik, infrastruktur jalan, fasilitas dan jaminan kesehatan, pendidikan, air bersih, listrik, dan merupakan bagian dari proses alokasi dan distribusi anggaran. Selain itu, sumber daya juga bisa berupa hal yang immaterial seperti rasa aman, tidak didiskriminasi, diperlakukan setara, serta mendapatkan keadilan dan berbagai kebutuhan lainnya yang diatur dan dijamin dalam legislasi. Permasalahan yang muncul dalam proses distribusi sumber daya adalah ketika sumber daya tersebut hanya diperuntukkan bagi kepentingan kelompok tertentu dan tidak didistribusikan secara merata dan adil.
“Intinya saya mengingatkan ke saudara-saudara saya di Nias Utara agar menjadi pemilih cerdas. Gunakan hak pilihnya kepada orang yang tepat yang bisa membawa Nias Utara semakin Maju,” tuturnya. (Arf/Red)